Selasa, 06 Desember 2016

KIAT BUDIDAYA IKAN LELE YANG MENGUNTUNGKAN

Budidaya ikan lele merupakan tantangan bagi para pelaku budidaya. Bagaimana tidak..?? Untuk bisa mencapai keberhasilan mesti dibarengi keuletan, kesabaran serta jiwa pantang menyerah dlm berbudidaya. Banyak sekali rintangan dan kendala pada budidaya lele ini. Tidak hanya cukup modal investasi dan ilmu yg cukup. Tetapi perubahan iklim, kelangkaan bibit berkwalitas serta ketergantungan  para pembudidaya pada pakan pabrikan merupakan kendala serius yg perlu diperhatikan. Tidak hanya para pembudidaya yg harus aktif dalam menyelesaikan masalah tersebut, tetapi tidak kalah penting peran pemerintah dalam berpartisipasi untuk memberikan pembinaan secara berkesinambungan memberikan bantuan permodalan pada para pembudidaya berskala kecil.
Pembaca yg saya cintai, menurut kajian penulis ada beberapa hal yg bisa mempengaruhi sukses dan tidaknya para pembudidaya yang antara lain adalah sbb :
1. Persiapan media/lahan budidaya.
2. Pemilihan benih yg baik dan bermutu.
3. Menejemen pakan.
4. Menejemen air.
5. Pengendalian hama dan penyakit ikan.
6. Pangsa pasar.
Nah diatas yg penulus sebutkan merupakan tahapan yg akan dilalui oleh pembudidaya lele dari awal persiapan sampai panen tentunya harus di menejemen dengan baik. Kita bahas satu persatu dari tahapan tersebut.

1. Persiapan media/lahan budidaya.

Lahan budidaya bisa bermacam macam jenis :
1.1  Kolam tanah.
1.2. Kolam semen permanen.
1.3. Kolam terpal.
Dalam mempersiapkan lahan budidaya teraebut juga berbeda beda.

1.1  Kolam tanah.
Kolam tanah yg dimaksud adalah kolam yg murni dibuat dari tanah pada pekarangan sekitar rumah atau digali dari areal persawahan dengan luasan tertentu yang dipersiapkan untuk membudidayakan ikan lele. Pada kolam tanah ini perlu diperhatikan adalah kedalaman kolam dan ketinggian tanggul/pematang kolam sebagai pengaman saat musim hujan agar ikan tdk lari dari air kolam. Kedalaman kolam cukup 1 m bisa lebih dengan ketinggian pematang 50cm sudah cukup menjadi kolam tanah yang ideal. Pada awal penggalian diukur terlebih dahulu panjang kali lebar kolamsedemikian rupa agar pekarangan bisa digali secara optimal dan maksimal jumlah kolam yang jadi. Dalam hal ini tentu menyesuaikan ukuran pekarangan tanah yg digali. Setelah selesai penggalian maka langkah berikutnya adalah membuang seluruh air yang ada tanpa sisa. Karena sumber air pertama pada kolam yang baru digali dimungkinkan banyak mengandung karbon dan zat lain yang tidak bagus untuk perkembangan dan keaehatan ikan. Setelah itu kolam dikeringkan jika mungkin, di beri kapur dgn dosis 750gram/m2. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman dan jamur yang nantinya bisa menyerang ikan. Besoknya bisa ditaburkan pupuk kandang sebanyak 1/2 kg per m2 hal ini bertujuan untuk menumbubkan unsur hara tanah sehingga tumbuh bamyak plangton yang nantinya memjadu sumber  makanan alami benih ikan saat di tebar. Selama proses pengapuran dan pemupukan ini biarkan kolam dalam keadaan kering beberapa hari baru diisi air atau biarkan sumber air memenuhi kolam sampai maksimal.
Langkah selanjutnya menunggu hingga warna air kolam menjadi gelap/kehijauan  yang menandakan  benih ikan siap di tebar. Sebelum penebaran benih ada hal yg perlu diperhatikan yaitu vaksinasi benih. Ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan alami benih terhadap serangan penyakit. Sebagaimana penulis ketahui jenis vaksin yg biasa digunakan adalah Hydrovak.
Memgenai tata cara dan SOP vaksinasi benih silahkan baca pada label botol vaksin. Catatan pentingnya adalah vaksjnasi harua dilakukan saat bemih ikan benar2 sehat. Baru setelah divaksin benih ikan siap di tebar.

1.2  Kolam semen permanen.
Pada kolam semen permanen ini kita melakukan persiapan kolam diawali dengan netralisir air dari sifat alkalis yang dihasilkan dari serbuk semen dan dinding kolam yang baru jadi akibat semen. Sifat alkalis ini cenderung menyebabkan PH air kelewat tinggi. Dan ini bisa membahayakan bagi kehidupan ikan karene bisa menyebabkan kematian masal benih ikan yang ditebar. Caranya kita berikan serabut kelapa beberapa buah kelapa hingga cukup merubah warna air kolam tersebut menjadi kecoklatan menyerupai air tah. Hal ini karena pengaruh zat tanin yg memiliki sifat asam humus yg dimiliki pada serabut kelapa yang mampu menetralkan sifat alkalis dari larutan semen tersebut. Setelah air kecoklatan perlu dibuang air tersebut dan kolam dikeringkan 1 hr utk membunuh kuman. Namun dengan jalan mengeringkan kolam banyak yang enggan lantaran kolam bisa rusak jika terik matahari terlewat panas sedangkan kolam dalam keadaan kering tanpa air. Jika kita enggan dengan memanaskan kolam  bisa dengan menggunakan kaporit setelah kolam diisi air baru. Catatannya memberi kaporit tidak boleh menunggu jeda hari dari pengisian air kolam. Artinya disaat hari itu kita isi air kolamsaat itu juga harus kaporit diberikan. Dosis yg dianjurkan adalah 30ppm. Atau 30 grm/m kubik air. Diamkan selama dua hari setelah itu berikan Natrium Triosulfat dengan dosis yang sama pada kaporit 30 ppm untuk menetralkan kaporitnya. Jadi prinsip kerjanya adalah kaporit diberikan utk membunuh seluruh bakteri dan parasit setelah itu kaporitnya dinetralkan dengan Natrium Triosulfat agar kaporit tidak berbahaya bagi benih ikan ang di tebar. Pada pagi hari Natriym triosulfat kita berikan sore harinya ikan sudah bisa kita tebarkan, tentunya setelah proses vaksinasi.

1.3   Kolam Terpal
Pada kolam terpal ini perlakuan hampir sama dengan kolam bak permanen hanya tidak perlu menggunakan sabut kalapa.

2. Pemilihan benih yg baik dan bermutu.

Ada benerapa hal yg mesti diperhatikan saat pemilihan benih lele untuk ditebar dan dibudidayakan :
2.1  Ukuran Benih Yang Ideal.
2.2  Kesehatan dan Mutu benih.
2.3  Keturunan Benih.

2.1  Ukuran benih Yang Ideal.
Bagaimanakah yang dimaksud dengan ukuran benih yg ideal ini..??
Baik kita dikolam permanem ataupun kolam tanah tentunya jangan lupa untuk memilih benih dengan melihat ukuran benih, dimana benih tersebut sudah mampu untuk beradaptasi terhadap lingkungan baru baik itu terhadap kedalaman air, suhu air perubahan cuaca dan lain sebagainya. Termasuk kemampuan benih dalam menghindar dari serangan hama dilingkungan baru tersebut. Jika anda bermediakan kolam bak permanem maka jangan sekali kali mmilih benih yang di deder dari media tanah. Prilaku kebiasaan benih di kolam tanah akan dibawa oleh benih sesampainya di bak permanen. Dikolam tanah ikan berprilaku sering menggali gali lumpur untuk mencari makanan alami, bergerak bebas kesana kemari. Nah kebiasaan ini diperlakukan pada kolam bak permanen tentunya benih akan mengalami banyak luka pada bagian mulut dan kulit tubuh yang lain. Hal ini karena dinding bak permanem lebih keras jika dibandingkan kolam tanah. Jika ini terjadi 2 hari kemudian benih ikan akan terlihat lukanya berwarna putih seperti terserang jamur dan jika tidak segera teratasi maka jamurpun akan segera menyerang pada ikan yang nantinya berujung pada kematian.
Jika anda bermediakan kolam tanah maka bebas mau pilih benih yang didederkan dari bak permanen ataupun kolam tanah.
Asal usul dimana atau dari media apa benih ini di deder merupakan sesuatu yang amat penting untuk menentukan pilihan benih sebelum kita berbicara masalah ukuran.
Tentang ukuran benih disini penulis berdasarkan para pembudidaya yang mengambil benih dari tempat penulis bisa menyimpulkan benih yang mampu secara optimal di budidayakan dikolam permanem atau pun kolam tanah hendaknya sudah mencapai ukuran sekurangnya 4-6 cm. Karena pada ukuran tersebut benih sudah sangat mampu beradaptasi lingkungan baik terhadap kedalaman ataupun terhadap hama yang ada pada kolam budidaya.

2.2  Kesehatan dan Mutu Benih.
Tentunya kesehatan benih menjadi tidak kalah penting dijadikan pertimbangan sebagai langkah awal kesuksesan budidaya. Lalu bagaimanakah benih yang sehat dan bermutu ini...??
Jawabannya mudah, mampu beradaptasi dengan baik, memiliki grow rate (gr) pertumbuhan perhari dengan baik dan memghasilkan fcr yang tinggi.
Lalu bagaimanakah ciri cirinya benih tersebut ?
Biasanya benih tersebut berwarna mengkilat baik itu hitam, kecoklatan atau abu2, lincah gerakannya,  benih yang secara fisik tidak cacat, ukuran sesuai dengan usia, lebih rata dalam ukuran dan tentunya diturunkan dari jenis indukan yang berkwalitas.
Banyak orang awam mengira bahawa akan sama saja antara benih yang dihasilkan dari indukan berkwalitas dengan yang tidak. Tentu saja pandangan ini salah besar. Indukan yang didapatkan dari broatstock induk atau balai pemurnian ikan pemerintah telah mengalami uji DNA dan pengujian lainnya serta telah diuji kelayakan peranaanya untuk kepentingan budidaya, karena kita sadari lele dumbo yang terdapat dinegara kita ini adalah berasal dari Kenya Afrika yg di introduksikan oleh PT. Karya Cipta Sentosa pada th. 1986 hingga sekarang. Dengan kurun waktu selama itu sudah pasti lele rumah mengalami degradasi kwalitas dan sifat yang semakin menjauh dari indukan aslinya. Maka dari itu pemerintah melalui Balai Perikanan yang tersebar di Indonesia ini berupaya mendekatkan kembali mutu benih lele dumbo ini dengan pengujian2 yang dilakukan untuk menghasilkan benih ikan lele yang bermutu.

2.3   Keturunan Benih.
Hal yg tidak kalah penting dalam memilih benih ikan lele adalah melihat asal usul keturunan benih ikan lele tersebut. Pada pemijah profesional sudah barang tentu mereka menggunakan indukan dari balai pemerintah yang memiliki broat stock indukan lele berkwalitas. Di Negara Indonesia ini dikenal banyak sekali strain atau jenis lele unggulan. Namun menurut pengalaman penulis strain lele yang pernah dijumpai oleh penulis dibalai pemerintah adalah Sangkuriang, Paiton, Masamo dan terbaru Mutiara.
Pada jenis indukan tersebut yang didapat dari balai pemerintah pasti disertai SKA SuratKeterangan Asal Ikan.
Nah teman2 bisa menanyakan dari jenis apa benih ikan yang akan dibeli keunggulanya serta SKA tersebut pada pembenihsebelum memilihnya untuk dibudidayakan.
Pada peranakan Indukan jenis tersebut tentunya sudah teruji dari mulai mortalitas angka kematian benih sampai dengan fcr ( hitungan jumlah pakan yang diperlukan untuk menghasilkan per 1 kg daging ikan dalam budidaya ). Semisal fcr 0.9 itu berarti dibutuhkan 0.9 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Kesimpulannya jenis lele makin rendah nilai fcr nya makin sedikit membutuhkan pakan untuk tumbuh yang tentunya mempengaruhi nilai biaya produksi.

3. Menejemen Pakan.
Dalam rangka memperbaiki image masyarakat pada ikan lele maka penulis menyarankan jangan memberi makan lele dengan jenis bangkai apapun. Mari kita ciptakan image bahwa lele adalah ikan yg sehat untuk dikonsumsi. Dalam hal ini penulis menyarankan agar memberi makan lele dengan pakan pabrikan atau pakan buatan sendiri yg cenderung lebih higienis.
Hal yang perlu menjadi catatan dalam pemberian pakan adalah kandungan protein pada pakan. Mengingat lele ini adalah jenis omnivora maka diingat bahwa yang mempercepat pertumbuhan ikan adalah kandungan protein hewani bukan nabati. Jadi pilihlah merk pakan apapun yg terpenting memiliki kandungan  protein hewani diatas 30%.
Mengenai jumlah pakan yang dibutuhkan adalah menurut banyak sedikitnya jumlah ikan yang dibudidayakan.
Ada 2 cara yang bisa dipakai acuan dalam memberi pakan ikan lele sbb :

3.1   Adlibitum.
3.2   Berdasarkan Biomasa Ikan.

Yang pertama :

3.1   Adlibitum.
Pengertian adlibitum dalam pemberian pakan ini adalah memberikan pakan ikan dengan cara pelan pelan secara terus menerus sambil memperhatikan apakah ikan sudah kenyang atau belum. Jika sudah kenyang pemberian pakan tersebut maka kita hentikan.
Biasanya pada cara ini kita bisa lihat gerakan pada ikan, jika sudah mulai tidak agresif saat ditebar pakan berarti ikan sudah kenyang dan saatnya kita berhenti memberinya pakan. Gerakan ikan menjadi lambat tidak seperti saat pertama kita berikan pakan.

3.2   Berdasarkan Biomasa Ikan.
Pada cara ini kita harus rajin mengambil sample ikan setiap seminggu sekali paling tidak 50 ekr untuk ditimbang beratnya. Kemudian kita bisa menghitung berat keseluruhan ikan dikolam kita berdasarkan klipatan 50 ekr dari seluruh ikan yang kita tebar setelah dikurangi perkiraan jumlah kematian.
Setelah kita tahu perkiraan jumlah secara keseluruhan kita kalikan 5% dari berat ikan tsb ketemulah jumlah pakan yang dibutuhkan per hari. Jumlah tersebut bisa dibagi 2 untuk diberikan pagi dan sore hari.
Jangan lupa baim kita menggunakan systim yang manapun dalam memberikan pakan dicatat secara rinci jumlah pakan yang kita berikan setiap saat dan waktu kapan kita memberikannya. Ini dimaksudkan agar kuta mempunyai rekaman produksi yang setiap saat bisa digunakan untuk mengevaluasi usaha kita sendiri.

4.  Menejemen Air
Air yang menjadi tempat kehidupan ikan tentunya tidak kalah penting menjadi hal yang harus diperhatikan agar ikan kita tetap dalam keadaan sehat dan cepat tumbuh. Kita jaga jangan sampai air kolam kita tercemari limbah apapun yang bisa membahayakan kehidupan ikan dikolam dan jangan sampai air mengalami penurunan kwalitas yng berlebihan.
Dengan alat ukur sederhana setidaknya kita bisa mengukur kwalitas air budidaya terutama PH meter dan termometer air.
Ph meter ini digunakan untuk mengukur keasaman air kolam kita. Dengan alat ini yg bisa diberi secara online dengan kisaran hrg Rp. 300.000,- kita dapat mengetahui kadar keasaman air kolam kita. Jagalah agar kadar keasaman air kolam berkisar antara 6 sampai 8 saja. Ph ideal untuk budidaya ikan adalah 7 sd 7.5. Lalu bagaimanakah mengendalikan Ph air ini.??
Banyak sumber menyebutkan jika ph air kita terlalu rendah maka kita bisa naikkan dengan memberi kapur dolomit pada kolam kita dengan dosis 3/4 kg per kubik air cukup untuk menaikkan ph 1.
Pengaruh yang nyata jika air kolam kita  terlalu rendah ph maka ikan akan kehilangan nafsu makan. Jika terlalu tinggi menyebabkan angsang pada ikan berlendir, nafsu makan kurang dan ini menyebabkan ikan sulit bernafas, dikarenakan ikan bernafas dengan cara memisahkan oksigen terlarut dalam air dengan ingsang tersebut. Ikan akan tampak gejala klinis menggantung dipermukaan karena sulit bernafas hingga akhirnya kematian masal.
Kemudian thermometer air kita gunakan untuk mengetahui temperatur air agar kita bisa menjaga kstabilan suhu air. Perlu diketahui jika perubahanan suhu melebihi 5 derajat dalam kurun waktu tidak lama, maka bisa menyebabkan ikan kita stress. Kita bisa memainkan tutup peneduh kolam dengan buka tutup pada jam tertentu untuk menjaga kestabialan suhu air.
Untuk membantu menjaga kestabilan suhu air bisa kita gunakan paranet 70% untuk mengurangi terik matahari  agar air tidak terlalu panas jika  siang hari. Atau juga dengan menambah kedalaman air maka suhu air kita akan lebih stabil. Suhu air yang ideal untuk budidaya adalah antara 28 sd 32 derajat celcius. Hal lain yang mempengaruhi kesehatan ikan adalah kandungan amoniak dalam air. Apa bila air kolam berlebihan amoniak maka saat terik matahari pada temperatur maksimal bisa menyebabkan ikan kita mati seperti keracunan. Bahkan pada kolam bak permanen dan kolam terpal peristiwa ini tidak akan lebih makan waktu 1 jam untuk menghabiskan ikan  1 kolam. Tanda tanda yang bisa kita rasakan jika air kolam kita tinggi amoniak adalah bau air yang menyengat. Ini menandakan kandungan amoniak yang tinggi maka perlu segera dilakukan penggantian air. Tetapi akan berbeda dengan kolam yang diberi probiotik dengan awal fermentasi yang baik, maka kwalitas air akan jauh lebih baik dan tahan lama.

5.  Pengendalian Hama Dan Penyakit
Penulis tidak akan menjelaskan banyak penyakit dan cara pengobatannya, tetapi hanyalah beberapa saja yang sering dijumpai oleh penulis di lapangan. Adapun penyakit dimaksud adalah sbb :

5.1  Kembung
5.2 Jamur
5.3  Penyakit Kuning

5.1. Kembung
Penyakit ini ini sering terjadi dan memang sulit untuk disembuhkan. Pengalaman penulis dalam menangani penyakit ini dengan cara mengganti air kolam total diisi skitar 15 cm saja kemudian ditaburkan garam non yodium 1/2 kg per meter kubik air. Kemudian diberikan introflog 25 satu tutup botolnya saja. Kita tunggu hingga 2 jam air kita naikkan sambil di berikan pk 2 gram/m3 air. Perlakuan ini sebelum ikan dikasih makan pada pagi hari. Untuk hari pertama puasakan saja ikan dan ulang dengan perlakuan yang sama esok harinya dan mulai beri pakan dengan pengurangan porsi setengahnya dan pakan harus di bibis dahulu ( rendam dalam air sampai mengembang ).

5.2. Jamur
Penyakit ini bisa disebabkan karena kondisi lingkungan ikan atau pakan dan bisa juga dari bawaan bibit ikan.
Pada kasus ini kita bisa lihat ikan pada menggantung diatas permukaan dan kulit bercak putih bahkan sampai insang juga terkontaminasi. Jika tidak segera diatasi akan menyebabkan kematian masal. Kita bisa gunakan obat dan perlakuan yang sama seperti pada kasus ikan kembung  5.1 tetapi ikan tidak perlu untuk dipuasakan. Ulang ulang perlakuan ini tiap pagi sampai ikan sehat.

5.3  Penyakit Kuning
Penyakit ini sangatlah berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan. Bahkan pembudidaya banyak yang dirugikan dengan penyakit ini karena penyakit ini benar benar sulit disembuhkan dan menyebabkan kematian masal ikan. Menurut pengalaman penulis belum pernah ada pembudidaya yang berhasil dengan baik menyembuhkan penyakit ini. Penyakit ini disebabkan karena ikan makan pakan yang kedaluwarsa, ikan rucah yang sudah membusuk dan makanan lain yang bersifat busuk. Penyakit ini dikenal dengan lemak busuk yang berefek kematian pada ikan yang disertai perubahan warna kuning pada kulit ikan terutama pada bagian perut ikan. Penanganan yang bisa kita lakukan tidak banyak. Kita ganti air kolam sesering mungkin, ganti pakan yang selama ini kita berikan dengan pakan yang higienis dan kita berikan multifitamin pada ikan, dicampurkan pada pakan agar membantu kekebalan tubuh ikan terhadap penyakit.

Pada dasarnya penyakit ikan ini banyak sekali tetapi hanya beberapa saja yang menurut penulis bisa disembuhkan dengan baik. Maka sebenarnya dalam budidaya ikan itu "MENCEGAH ADALAH LEBIH BAIK DARI PADA MENGOBATI."

6. Pangsa Pasar
Seperti kita ketahui kunci kesuksesan usaha apapun adalah terletak pada pasar. Hukum yang kita kenal pada pasar ini tidak tertulis tetapi seperti hukum sebab akibat ( causa prima ). Dimana jumlah barang dan jumlah kebutuhan sangat menentukan harga. Itulah pasar. Dan para pelaku pasar ikan lele cenderung memainkan harga ikan lele konsumsi. Kenapa ini bisa dilakukan...??
Karene lemahnya pembudidaya sehingga mudah dikuasai oleh para tengkulak. Hanya pembudidaya besar saja bisa selamat dari permainan tengkulak karena mereka memiliki daya tawar yang tinggi dengan mampu menjamin ketersediaan barang.
Akan berbeda jika pembudidaya kecil memiliki daya tawar ( bargening ) yang tinggi terhadapa pembeli, maka pembudidayalah yang akan mengendalikan harga.
Sepanjang penjualan ikan masih murni dilakukan perseorangan tanpa terorganisir dengan baik, maka akan sulit bagi pembudidaya menikmati harga pasar yang layak. Oleh karenanya membentuk asosiasi pembudidaya sangatlah diperlukan. Dalam organisasi yang sehat sangatlah mungkin disepakti semua anggota tentang harga jual ikan. Kedepan pembudidaya harus memiliki asosiasi agar memiliki daya tawar yang tinggi.

SALAM ......SEMOGA BERHASIL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar